Kamis, 31 Oktober 2013

Hargai Kami Please

"Hargai Kami!!!" Sayup-sayup kalimat itu terdengar lirih.. Aku ragu, aku fokuskan seluruh indra yang ada pada tubuhku (mungkin tidak seluruhnya juga, sebagian saja) pada Indra pendengaranku. Tidak ada, sudah tak terdengar, hanya ada suara bising dari obralan tak jelas para penikmat kopi. Ya, aku sedang di warung kopi saat itu. "Ah, hanya perasaanku" pikirku... Aku pun kembali membagi fokus Indra ku pada fungsi nya masing-masing... "hargai kami!!"... Lagi-lagi terdengar. Damn! kataku dalam hati... aku bersikap cuek dengan "suara" tersebut... "tolong hargai kami.." kali ini suara itu terdengar begitu menyedihkan... menyayat hati... Kali ini pasti! Ada seseorang yang meminta tolong, tapi... tak ada seorang pun yang terlihat menyedihkan.. sebagian orang-orang disana tertawa lepas, yang lain berbicara serius, dan tidak sedikit yang terbengong-bengong dengan laptop... tak ada yang terlihat menderita... tak ada yang terlihat terdhalimi...

semua, terlihat baik-baik saja.... kecuali satu, satu pemandangan yang membuat aku tertarik.. tepat didepan mataku sejumlah SPG (sales promotion girl) menyebar dan menawarkan dagangannya, rokok. Mereka "bergerilya" diantara meja ke meja, dari sekelompok laki-laki ke kelompok yang lain. Banyak yang menggoda mereka, tetapi hanya sedikit yang tertarik dengan dagangannya.. Daripada rokok yang dijual, para lelaki ini lebih tertarik menganggu sang penjual. Tak sekedar dengan sapaan dan rayuan, sebagian memberikan syarat ini itu sebelum membeli rokok mereka... meminta pin BBM, bukan tidak mungkin ditanyakan para lelaki hidung belang... menanyakan pin BBM bukan lagi hal aneh, mungkin semua tahu bahwa BBM tidak lagi dimonopoli BB...
"hargai kami, please..." kali ini suara tersebut agak lebay, tapi tidak merubah esensi bahwa ia sedang meminta tolong...  Yah, kali aku tidak terlalu memperdulikan suara itu... karena aku tahu itu hanya suara dari imajinasi visionerku... aku tidak mendengarnya lagi setelah menjawabnya, "bagaimana ku menolongmu jika kamu tidak berusaha menolong dirimu sendiri"

0 komentar:

Posting Komentar